@article{Suriptiastuti_2007, title={Re-emergensi chikungunya : epidemiologi dan peran vektor pada penyebaran penyakit}, volume={26}, url={https://univmed.org/ejurnal/index.php/medicina/article/view/301}, DOI={10.18051/UnivMed.2007.v26.101-110}, abstractNote={Chikungunya (CHIK) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Alphavirus, famili Togaviridae, dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Ae. albopictus yang terinfeksi oleh virus tersebut. Penyakit ini pertama kalinya dilaporkan oleh Robinson dan Lumsden setelah terjadinya wabah di lembah Makonde tahun 1952. Seperti halnya dengan malaria dan dengue, penyakit ini telah menjadi endemis di negara-negara di Afrika dan Asia. dan telah menimbulkan wabah di tempat-tempat tersebut. CHIK ditandai oleh adanya tiga gejala khas (trias) yaitu demam, nyeri sendi (arthralgia) dan ruam kulit (rash). CHIK adalah penyakit yang bersifat dapat sembuh sendiri (self-limiting) dan tidak ada pengobatan yang spesifik untuk demam CHIK. Upaya pengobatan hanya bersifat simtomatis, oleh karena itu pengendalian vektor merupakan usaha yang tepat pada pencegahan penyakit.}, number={2}, journal={Universa Medicina}, author={Suriptiastuti, Suriptiastuti}, year={2007}, month={Aug.}, pages={101–110} }